Ikan kembung (Rastrelinger Spp) merupakan salah satu sumber protein yang banyak
dikonsumsi masyarakat karena mudah didapat dan harganya murah. Kandungan gizi
ikan kembung terdiri dari: energi 103 kkal; protein 22.0 gr; lemak 1.0 gr;
kalsium 20 mg; posfor 200 mg; besi 1.0 mg; vit A 9 RE; Vit B 0.1 mg; Seng 0.6 mg; dan Omega-3
2,2 gr.
Ciri-ciri
dan penyebaran
Ciri ikan kembung adalah bentuk tubuh seperti torpedo,
terdapat selaput lemak pada kelopak mata dengan lapisan insang panjang yang tampak
jelas saat mulut terbuka. Sisik garis rusuk berjumlah 120-150; sirip punggung
pertama berjari-jari keras 10 buah, sedangkan
sirip punggung kedua berjari-jari lemah sejumlah 11-12; sirip dubur
berjari-jari lemah sejumlah 11-12 dan di belakang sirip punggung terdapat 5-6
jari-jari sirip lepas. Ukuran panjang ikan umumnya antara 20-25 cm, dan
maksimal dapat mencapai 35 cm.
Ikan kembung banyak terdapat di perairan Indonesia terutama Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan, Laut Jawa, Selat Malaka, Sulawesi Selatan dan Laut
Arafuru. Produksi ikan kembung tahunan di Indonesia sekitar 200 ribu ton yaitu tahun 2001 mencapai
214.387 ton; tahun 2002 mencapai 221.634 ton; tahun 2003 mencapai 194.427 ton;
tahun 2004 mencapai 201.882 ton dan tahun
2005 mencapai 222.032 ton. Ikan kembung merupakan salah satu jenis ikan pelagis
kecil yang tersedia hampir sepanjang tahun, serta tidak mengenal musim.
Jenis-jenis yang banyak terdapat di Indonesia adalah kembung jantan / banjar (Rastrelinger
kanagurta) dan kembung betina (Rastrelinger brachysoma).
Peda kembung lebih populer
Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk memperpanjang umur
simpan dengan cara mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak
memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan
hasil olahan yang bermutu tinggi diperlukan perlakuan yang baik selama proses
pengawetan seperti: menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,
menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Berbagai
cara pengawetan ikan, antara lain dengan penggaraman, pengeringan, pemindangan,
pengasapan dan peragian, serta pendinginan ikan.
Salah satu olahan ikan kembung yang populer di masyarakat
adalah peda. Peda merupakan salah satu hasil olahan ikan yang dilakukan dengan
cara kombinasi antara penggaraman dan peragian dengan tujuan agar ikan lebih
awet dan tahan lama. Harga ikan peda di pasaran relatif lebih mahal daripada
ikan segarnya, misalnya di Pasar Grosir Rejomulyo harga peda Rp. 11.000,-/kg,
sedangkan harga kembung segar hanya sekitar
Rp. 6.500,- /kg.
Ikan peda termasuk ikan asin favorit dan umumnya
disajikan dengan cara digoreng menggunakan bumbu bawang merah, bawang putih, cabe
hijau dan merah serta pete. Ikan peda dapat dijumpai dibeberapa supermarket
dengan kemasan relatif baik dan harganya dua kali lipat dibandingkan dengan
harga di pasar tradisional.
Proses pembuatan peda ikan kembung meliputi pembuangan
dan pencucian isi perut ikan; proses penggaraman dengan cara
penyusunan dalam bak yang diselang-seling; penutupan dan penyimpanan
selama 4-7 hari (peragian tahap I); penjemuran selama 2-3 jam dengan
mengeluarkan ikan dari bak; penganginan selama satu malam; dan kemudian pengemasan
dalam peti kayu yang tertutup rapat; penyimpanan sekitar 1-3 bulan
(peragian tahap II); dan penjemuran agar tidak terlalu basah.
Pemasaran ikan kembung segar
Monitoring harga ikan kembung segar di tingkat produsen dilakukan di PPN
Ambon, PPN Brondong Lamongan, PPN Pekalongan dan PPN Prigi Trenggalek. Selama
bulan Januari- Agustus 2007, harga ikan kembung segar tertingi terdapat di PPN
Pekalongan pada bulan Juli yang mencapai Rp. 9.875,-/kg, sementara itu harga
terendah terjadi di PPN Ambon pada bulan Agustus yaitu sebesar Rp. 3.000,-/kg.
Perkembangan harga ikan kembung segar di tingkat eceran yaitu Pasar
Antasari Banjarmasin, Pasar Bringharjo Yogyakarta dan Pasar Cinde Kota
Palembang selama bulan Januari- Agustus
2007 cukup bervariatif. Harga tertinggi terjadi pada bulan Juli di Pasar Antasari
Banjarmasin yang mencapai Rp. 18.200,- /kg, sementara itu harga terendah
terjadi pada bulan Januari di Pasar Bringharjo Yogyakarta sebesar Rp.
10.000,-/kg. Pasokan ikan kembung segar yang masuk ke beberapa pasar
tradisional di Kota Palembang berasal dari Musi Rawas, Muara Enim, Lahat,
Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.