Sunday, February 14, 2016

Ikan Terbang, Harga Telurnya Melayang




Ciri-ciri dan Klasifikasi
Ikan terbang merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang banyak ditemukan diperairan tropis maupun sub tropis dengan kondisi perairan tidak keruh dan berlumpur. Ikan terbang merupakan ikan yang memiliki banyak jenis, menurut klasifikasinya ikan terbang termasuk dalam Klas Actinopterygii, Subklas Neopterygii, Super ordo Acanthopterygii, Ordo Beloniformes, Sub Ordo Belonoidei, Famili Exocoetidae dan memiliki 9 genus. Ikan terbang dari genus Cheilopogon terdiri 33 spesies diantaranya Cheilopogon ebei, C. agoo; genus  Cypselurus terdiri dari 12 spesies diantaranya Cypselurus angusticeps, C. callopterus; genus  Danichthys terdiri dari 1 spesies yaitu Danichthys ilma;  genus Exocoetus terdiri dari  5 spesies diantaranya Exocoetus gibbosus dan E. monocirrhus; genus  Fodiator terdiri dari  2 spesies yaitu  Fodiator acutus dan F.  rostratus; genus Hirundichthys terdiri dari 8 spesies diantaranya Hirundichthys oxycephalus dan H. rondeletii; genus  
  Ikan terbang memiliki ciri-ciri yaitu panjang rata-rata 18 cm, tubuhnya bulat memanjang, bagian atas tubuh berwarna gelap, bagian bawah tubuh mengkilap, sirip dorsal dan anal transparan, sirip ekor abu-abu, sirip ventral keabu-abuan di bagian atas dan terang di bagian bawah, sirip pectoral abu-abu tua dengan belang-belang pendek. Duri- duri lemah pada sirip dorsal berjumlah 10-12, pada sirip anal 1-12, pada sirip pectoral 14-15 dengan sirip pertama tidak bercabang, sirip ventral tidak mencapai sirip dorsal dengan pangkal sirip ventral lebih dekat ke ujung posterior kepala daripada ke pangkal ekor, garis lateral terletak pada bagian bawah tubuh. Sisik sikloid berukuran relatif besar dan mudah lepas dengan sisik pradorsal 32-37 dan jumlah sisik pada poros tubuh 51-56.


Produksi Ikan Terbang
Di Indonesia, terdapat 18 jenis ikan terbang dan 10 diperkirakan hidup diperairan Sulawesi Selatan diantaranya jenis Hirundichthys oxycephalus. Selain perairan Sulawesi Selatan, ikan terbang juga banyak ditemukan pada perairan Laut Flores, Laut Natuna, Laut Aru, Laut Arafura Irian Jaya, Bagian Utara Sulawesi Utara, Perairan Selatan Bali dan Jawa Timur, Pantai Barat Sumatera Barat, Laut Halmahera, Laut Banda, perairan  Sabang  Ujung Banda Aceh dan Laut Utara Papua.  

Pemasaran Telur Ikan Terbang

Selama ini ikan terbang banyak dipasarkan dalam bentuk segar, ikan asin, ikan asap dan telurnya saja yang memiliki nilai ekonomis tinggi.  Telur ikan terbang belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, padahal kandungan gizi yang relatif tinggi sangat bermanfaat.  Harga yang tinggi menjadikan  nelayan  lebih memilih untuk menjual telur ikan hasil tangkapan dibandingkan  mengkonsumsinya.
Ikan terbang biasanya melakukan pemijahan pada bulan Juni- Agustus sehingga nelayan di daerah Sulawesi Selatan banyak melakukan penangkapan telur dengan menggunakan bubu. Satu ekor ikan terbang dalam sekali memijah dapat menghasilkan telur sekitar 4000 s/d 9000 butir.  Pemijahan ikan terbang bersifat pelagophils dan pytophils, yaitu meletakkan telurnya pada tumbuhan dan benda-benda terapung di permukaan laut seperti daun-daun kering.
Telur ikan terbang telah lama menjadi komoditas ekspor  dengan negara tujuan seperti Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan, Singapura, Lithunia, Thailand, Vietnam, China, Hongkong dan Rusia.  Nilai Impor telur ikan terbang tahun 2006 pada beberapa Negara yaitu:
Sulawesi Selatan merupakan salah satu penghasil telur ikan terbang yang telah melakukan ekspor ke beberapa negara. Ekspor telur ikan terbang Sulawesi Selatan selama tahun 2006 menghasilkan devisa sebesar 8,702 juta US $ dengan volume 370,1 ton atau meningkat 13, 56 %  dari tahun 2005  yang dengan volume 325,9  ton senilai 4, 3 juta US$.
Telur ikan terbang yang berwarna kuning keemasan menjadi komoditas ekspor dengan harga relatif tinggi dalam kondisi kering. Harga telur ikan terbang untuk kualitas A sekitar Rp. 180 ribu/kg; kualitas B sekitar Rp. 160 ribu/kg; dan kualitas C sekitar Rp. 120 ribu/kg. Tingginya harga telur ikan terbang menjadi buruan para nelayan sehingga populasinya mulai berkurang. Penataan volume tangkapan telur ikan terbang perlu dilakukan guna mempertahankan atau bahkan meningkatkan populasinya.


No comments:

Post a Comment