Monday, February 15, 2016

Teripang, Komoditas Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi



Teripang adalah binatang laut dari phylum Echinodermas, masih saudara jauh dengan bintang laut dan bulu babi. Di seluruh dunia, terdapat lebih dri 1250 species teripang yang dapat ditemukan mulai dari permukaan laut hingga laut dalam. Beberapa species bahkan hidupnya berbenam di pasir laut dan hanya tentakelnya yang keluar untuk menarik makanan. Untuk mempertahankan diri, teripang mempunyai cara unik yaitu mutilasi bagian tubuhnya sendiri, dimana bagian yang hilang akan segera tumbuh kembali.
Dalam perdagangan internasional, umumnya teripang dikenal dengan istilah sea cucumber atau teatfish yang sebetulnya itu hanya berlaku untuk species tertentu, sedangkan untuk produk olahannya dikenal dengan istilah beche de mer. Pasar terbesar teripang adalah etnis China, dan mereka menyebutnya sebagai haishen atau ginseng dari laut karena khasiatnya semacam tonik penguat stamina dan panjang umur. Teripang merupakan salah satu komoditi ekonomis penting  yang sangat diminati oleh konsumen terutama di negara  China, Korea, Taiwan, Singapura dan Hongkong sebagai makanan seafood  yang mengandung nilai  tinggi pengganti daging babi.  
Di Kota Surabaya, pelaku usaha pemasaran teripang melakukan ekspor teripang ke China dan Hongkong yang mencapai 10 ton per bulan, sedangkan untuk pemenuhan restoran lokal  mencapai 600 kg.  Pasokan teripang yang masuk Kota Surabaya berasal dari Madura, Situbondo, Sumbawa, Maluku, Papua, Irian Jaya, Manado, Medan, Lampung dan Makasar.  Jenis teripang yang banyak diminati oleh konsumen antara lain teripang pasir, teripang TKK, teripang susu, teripang gamat, teripang gosok, teripang nenas, teripang kapuk, teripang jepun, teripang bintik, teripang tawas, teripang raja, teripang kunyit dan  teripang batu.  Di Propinsi Jawa Barat, pengusaha teripang yang cukup besar khusus melakukan ekspor teripang dengan jenis TKK ke Korea.  Volume ekspor mencapai 1,5 ton per bulan. Pasokan teripang untuk jenis TKK ini di peroleh dari Medan, Nias, Makasar, Sumbawa, Maluku dan Ternate.

Harga teripang
Penentuan harga teripang didasarkan pada ukuran dan kualitas teripang yang ditawarkan oleh pemasok, namun untuk standar ekspor beberapa jenis teripang sudah ditentukan oleh importir. Pada saat Hari Raya Imlek kenaikan permintaan teripang mencapai 5-10 % Harga jenis teripang tersebut hanya mencapai Rp 100.000,- sampai Rp 150.000 per kg bila ukurannya kecil atau di bawah standar yang ditentukan importir. Secara umum harga teripang di pasaran cukup stabil. Ada sedikit kenaikan baik permintaan maupun harga pada high season atau hari-hari besar china, misal imlek. Harga teripang biasa yang terdiri dari kurang lebih 15 jenis kurang atau maksimal Rp 100.000,-. Untuk pasar ekspor harga masih ”dikendalikan” oleh importir.

”Kendala dalam usaha pemasaran teripang adalah dari sisi pasokan, sedang dari segi pemasaran hampir tidak ada kesulitan”. Tidak banyak nelayan yang mampu menangkap teripang secara optimal yang habitatnya di dasar laut. Untuk menangkap teripang diperlukan alat selam yang sudah barang tentu harganya mahal belum lagi biaya operasionalnya. Karena kapasitas tangkap nelayan terbatas sehingga pedagang pengumpul yang harus aktif keliling ke daerah-daerah nelayan untuk menampung hasil tangkapan mereka. Harapannya ke depan agar mutu produk tetap terjaga diperlukan - pertama, pembinaan kepada nelayan dalam proses pengolahan yang baik untuk memenuhi standar mutu – kedua, perlu diberikan pembinaan kepada nelayan atau pengumpul untuk menerapkan teknologi pembesaran teripang agar dicapai ukuran yang dikehendaki konsumen, baik dalam maupun luar negeri.

Jenis-jenis teripang  yang dipasarkan
Teripang yang dipasarkan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu teripang kualitas bagus atau mahal dan kualitas biasa atau relatif murah. Klasifikasi bisa ditentukan dengan jenis teripang dan ukurannya. Untuk jenis teripang berkualitas dan mahal adalah teripang pasir, teripang susu, teripang TKK, teripang kapuk, teripang nanas, teripang sepatu, teripang jepun. Jenis teripang biasa: teripang chera, teripang bintik, teripang tawas, teripang kunyit, teripang sutera, teripang batu, teripang raja dan lain-lain yang berjumlah kira-kira 15 jenis. Produk teripang yang dipasarkan dalam bentuk kering (produk setengah jadi). Pasar ekspor yang digarap masih terbatas di beberapa negara Asia. Pasar utama ekspor teripangnya adalah Hongkong, kedua Singapura, kemudian Korsel dan Taiwan. Standar kualitas ekspor teripang ada pada tingkat kandungan garamnya, tingkat kekeringan atau kandungan air, kemudian ukurannya. Untuk permintaan lokal (jakarta dan sekitarnya) hanya berdasarkan order (by order) per bulan bisa mencapai 600 kg untuk kebutuhan restoran-restoran yang menyajikan masakan China dan beberapa supermarket tertentu. Surabaya merupakan pasar paling besar dan potensial yang berasal dari pasokan wilayah Indonesia bagian Timur untuk pasar lokal maupun untuk diekspor.




No comments:

Post a Comment