Kebutuhan kerang tiap tahun selalu
meningkat terutama untuk memenuhi kebutuhan bagi negara-negara Eropa seperti Italia,
Perancis dan Jerman. Sampai saat ini kebutuhan kerang masih dipenuhi oleh
negara Chili, Irlandia, Denmark, Spanyol,
New Zealand dan Turkey.
Jenis-jenis kerang yang umum di kenal oleh masyarakat adalah kerang hijau (Perna viridis), kerang bulu dan kerang
darah (Anadara granosa).
Kerang hijau merupakan salah satu
komoditi perikanan yang sudah lama dikenal sebagai sumber protein hewani yang
relatif murah, selain kerang bulu dan kerang darah. Harga daging kerang hijau di pasaran sekitar
Rp. 15.000,- /kg dengan kandungan gizi antara lain : protein 18,3%, karbohidrat
2%, lemak, 0,45%, air 78%, dan beberapa mineral yaitu kalsium 133 mg dan fosfor
170 mg. Kerang hijau hidup pada
perairan payau sampai asin yang memiliki sifat menempel pada benda-benda yang
ada di sekitarnya. Kerang hijau yang
baik memiliki daging berwarna kuning kecoklatan, sedangkan ciri khas dari kerang hijau yang masih hidup
adalah akan segera menutupkan kedua
cangkangnya apabila disentuh.
Budidaya
Kerang Hijau
Budidaya kerang hijau telah banyak
dilakukan pada wilayah Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Kabupaten Cirebon
Propinsi Jawa Barat dan Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Propinsi
Banten. Pada saat musim, produksi kerang hijau di Kecamatan Cilincing dapat mencapai 240 ton per hari, sedangkan
pada hari biasa produksinya mencapai 54 ton per hari. Di Kabupaten Cirebon, menurut
data Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Cirebon bahwa produksi kerang mengalami peningkatan sekitar 3,88 % dari 9.644 ton pada tahun 2004 menjadi 10.032
ton pada tahun 2006.
Kecamatan Panimbang merupakan salah
satu lokasi budidaya kerang hijau yang potensial karena di wilayah tersebut
perairan masih belum tercemar oleh limbah industri dan relatif aman dari angin
barat yang merupakan kendala utama dalam budidaya kerang. Luas areal budidaya kerang
hijau di Kecamatan Panimbang ± 100 ha dengan jumlah bagan ± 50 unit. Kerang
hijau dapat dibudidayakan selama 6 bulan, mulai dari penempelan benih sampai
dengan panen. Di Kecamatan Panimbang, budidaya kerang hijau dimulai pada tahun
2003 yang terbagi menjadi 3 lokasi yaitu Cipaton, Panimbang Jaya dan Sidamukti.
Pembudidaya kerang hijau di Kecamatan Panimbang, tergabung dalam kelompok tani
sebanyak 10 kelompok yang tiap anggotanya terdiri dari 5 pembudidaya. Produksi
kerang hijau dari Kecamatan Panimbang per musim panen dapat mencapai 300 ton. Pemasaran kerang hijau hasil produksi
dari Kecamatan Panimbang dilakukan ke wilayah Jakarta dan Tangerang.
Pengolahan
Kerang Hijau
Pengolahan
kerang hijau banyak dilakukan di wilayah Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing
Jakarta Utara. Jumlah pengolah kerang hijau di Kelurahan Kalibaru sekitar 60
pengolah. Pada saat musim panen, jumlah
kerang hijau yang diolah dalam satu hari
dapat mencapai 100 karung per pengolah, dimana 1 karung berisi 40 kg
kerang hijau. Musim Kerang hijau biasanya terjadi pada bulan Juni-Oktober. Harga
kerang hijau per ember di tingkat nelayan sekitar Rp. 10.000,- /kg, sedangkan di tingkat
pedagang mencapai Rp. 15.000,- /kg.
Proses pengolahan kerang meliputi
pemisahan kerang dari kotoran yang ada,
kemudian pencucian kerang sampai bersih, perebusan dengan menggunakan kompor
selama 1-1,5 jam dan pengupasan kerang untuk mengeluarkan dagingnya. Jenis
olahan kerang yang ada di pasaran terbagi menjadi dua yaitu olahan kerang yang
sudah dikupas dan olahan rebusan kerang yang masih terdapat cangkang.
Pemasaran
Kerang Hijau
Pemasaran kerang yang
telah dikupas cangkangnya biasanya dilakukan ke Pasar Muara Baru dengan volume
penjualan daging kerang pada saat musim mencapai 20-30 ton per malam, sedangkan pemasaran
olahan kerang yang masih terdapat cangkang dilakukan oleh pedagang dengan menggunakan gerobak keliling ke wilayah
Jakarta. Utara
dan Jakarta Timur dengan jumlah pedagang sekitar 500 pedagang. Pemasaran kerang
yang masih mentah dari Kecamatan Cilincing Jakarta Utara biasanya di pasarkan ke pasar
tradisional yang ada di Jakarta, Tangerang, Bandung dan Cirebon.
Kerang dipanen
nelayan saat berumur enam bulan. Di Jakarta, kerang biasa dipelihara di Teluk Jakarta. Binatang bernama
ilmiah Anadara granosa ini biasanya langsung direbus dengan air laut
usai dipanen. Setelah matang, kerang diturunkan dari tong perebusan untuk
kemudian dikupas dari kulitnya. Puluhan pekerja kemudian melepaskan daging dari
kulit kerang untuk diolah lebih lanjut. Hingga tahap ini tak ada masalah dengan
pengolahan. Semua berjalan baik dan tak ada peran bahan kimia beracun. Kerang
yang sudah dicabuti ini belum dibersihkan dari kotoran yang menempel.
Pembersihan akan dilakukan setelah satu tong penuh kerang atau sekitar seratus
kilogram.
No comments:
Post a Comment